Kita berbincang dengan Yonatan Rumion, street artist danpenggemar olahraga gulat.
Yonatan, kami melihat artwork unik Anda menghiasi dinding-dinding di Bali… Mereka terlihat seperti muncul dengan sendirinya. Apakah Anda bekerja di malam hari?
Tidak. Saya selalu mengerjakan wall painting di siang hari, tidak pernah pada malam hari. Saya rasa inilah perbedaan saya dengan seniman lainnya. Saya mencoba untuk bertanggung jawab atas setiap tindakan yang saya perbuat. Publik punya hak untuk mengetahui siapa seniman di balik sebuah karya. Jika ada yang mengeluh, saya dengan senang hati akan menjelaskan tentang karya seni saya tersebut. Saya tidak mau lari dan bersembunyi di tengah kegelapan malam. Jika saya lari, orang-orang akan beranggapan bahwa wall painting adalah sebuah tindakan kriminal dan seni akan menjadi tidak berarti.
Bagaimana Anda mulai berkarya di street art?
Saya tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang street artist karena sebelumnya saya selalu berkarya di atas media lain seperti; kertas, kanvas, kardus, kayu, atau apapun itu. Tetapi saya mulai menyadari kegunaan dinding-dinding polos dan termotivasi untuk membuat dinding-dinding tersebut terlihat lebih menarik dengan menggambar di atasnya. Dinding hanyalah sebuah media lain untuk saya berkarya.
Apakah ada yang peduli tentang graffiti di Bali? Maksudnya, secara teknis itu ilegal, bukan?
Ada banyak pelukis hebat di Bali tapi saya tidak tahu apa anggapan mereka tentang graffiti. Saya rasa itu tergantung motivasi dari sang seniman itu sendiri – apakah mereka mau menjadi seorang vandal atau tidak? Vandalisme jelas adalah sesuatu yang ilegal. Saya tidak mau menjadi bagian dari hal tersebut.
Karya Anda terlihat berbeda… seperti sebuah panggilan dari luar angkasa. Bisa jelaskan bagaimana Anda mengembangkan ide-ide Anda?
Saya memiliki teknik yang simpel. Sebuah kumpulan dari garis-garis. Siapa saja bisa melakukan hal tersebut. saya melakukannya dengan jujur, terbaik yang bisa saya lakukan. Saya memilih obyek yang simpel, karena akan lebih mudah untuk saya bermain dengan obyek-obyek tersebut. Hasil yang sempurna bukanlah hal yang saya cari – saya suka sesuatu yang agak berbeda. Saya tidak ingin minum beer, apakah itu membuat saya seseorang yang aneh? Banyak orang yang suka berpesta, tapi saya lebih memilih olahraga gulat. Saya suka Dimmu Borgir, karena hanya yang sedikit tahu tentang Dimmu Borgir. Banyak seniman yang memakai anting, tapi saya tidak. Banyak seniman yang mengikuti gaya dari seniman-seniman lainnya hanya untuk uang, tapi saya tidak. Saya rasa karakter dari masing-masing individu membuat mereka punya keunikan tersendiri.
Apakah ada pesan politik di balik karya Anda?
Saya tidak tertarik dengan politik.
Apakah Anda memiliki ketertarikan lain selain wall art?
Saya melakukan banyak hal… hal-hal simpel. Menggambar di atas kertas, melukis di atas kanvas, fotografi, musik, berkumpul dengan Rafaell dan Nia, putra dan istri saya, dan Laury the goldy, anjing kami.
Siapa idola Anda?
Mamak, kakek saya. Musisi Sagrath Dimmu dan pegulat seperti Hulk Hogan, Vitali, Wladimir Klitschko, Brock Lesnar, dan Ken Shamrock… dan beberapa orang hebat lainnya yang bukan seniman.
Apakah Anda akan selalu menjadi seorang wall artist?
Saya tidak tahu… selama saya masih merasa nyaman menjadi seorang wall artist, saya akan tetap menjalaninya.
Pernahkah Anda merasa menyesal telah “menodai” sebuah dinding?
Tidak. seni bukanlah sebuah kesalahan yang harus disesali.
Apa karya terbesar yang pernah Anda buat?
Beberapa tahun lalu saya membuat sebuah gambar besar di sebuah dinding yang berada di sebelah Swiss Bell Hotel di Sunset Road.
Bagaimana perasaan Anda saat sebuah dinding yang telah Anda gambar diruntuhkan atau digambar ulang?
Dapat dikatakan, dinding adalah sebuah ruang publik, siapa saja bisa menaruh sebuah ide di atas dinding tersebut. merasa gusar akan hal tersebut bukanlah suatu pilihan. Jika Anda belum merasa siap untuk membuat sebuah karya seni di jalanan, mengapa tidak mulai dengan dinding di kamar Anda sendiri?
Siapa street artist terbaik di Bali saat ini?
I have no idea.
Selanjutnya untuk seorang Yonatan Rumion?
Saya ingin lebih bijaksana dalam membuat konsep dan ide-ide.
Save